mediamuria.com, Kudus – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kudus pada hari Jumat, 03 Oktober 2025. Dalam lawatan tersebut, Purbaya didampingi langsung Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris dan Wakil Bupati, Bellinda Birton. Rombongan meninjau langsung Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Desa Megawon, Kabupaten Kudus sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mendorong penguatan sektor tembakau di tanah air.
Selain itu, turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi XI DPR RI, H. Musthofa, kunjungan kerja ini menjadi momentum penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk melihat langsung dinamika industri tembakau, yang selama ini menjadi salah satu penopang perekonomian Kabupaten Kudus.
Setelah meninjau kawasan KIHT, rombongan melanjutkan agenda ke barak produksi Djarum di Desa Karangbener, Kabupaten Kudus. Di lokasi ini, Menteri Keuangan beserta jajaran berinteraksi langsung dengan para buruh rokok. Purbaya terlihat mendengarkan aspirasi pekerja, sekaligus menyerap masukan mengenai kondisi ketenagakerjaan di sektor industri rokok.
Agenda berikutnya berlangsung di Pendapa Kabupaten Kudus, di mana Menteri Keuangan dan rombongan disambut dalam ramah tamah bersama pemerintah daerah. Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan cenderamata sebagai bentuk apresiasi kunjungan kerja. Kegiatan hari itu diakhiri dengan kunjungan ke Djarum Oasis, salah satu fasilitas industri rokok modern di Kudus.
Dalam pernyataannya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT). Menurutnya, keberadaan SIHT diharapkan dapat menjadi ruang bagi perusahaan kecil dan menengah untuk berkembang, sekaligus memberi dorongan kepada perusahaan rokok ilegal agar beralih ke jalur resmi.
“Pemerintah ingin menciptakan pasar yang adil bagi seluruh pelaku industri tembakau. Dengan adanya SIHT, perusahaan kecil dapat bersaing secara sehat, sementara perusahaan ilegal diarahkan masuk ke jalur resmi. Hal ini akan membuka peluang kerja baru sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah,” ungkapnya.
Selain itu, Purbaya menekankan bahwa upaya penguatan industri hasil tembakau harus sejalan dengan perlindungan terhadap tenaga kerja. Kabupaten Kudus, yang dikenal sebagai salah satu pusat industri rokok terbesar di Indonesia, memiliki peran vital dalam menyerap lapangan kerja. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen menjaga keseimbangan antara kepentingan industri, tenaga kerja, serta penerimaan negara dari cukai rokok.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menyambut baik kunjungan Menteri Keuangan ini. Ia berharap, keberadaan KIHT di Desa Megawon dan program pemerintah dalam mengembangkan sentra industri tembakau dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kudus, khususnya para pelaku UMKM rokok dan buruh pabrik.
“Kami sangat mendukung langkah pemerintah pusat dalam memberikan ruang bagi industri kecil agar semakin maju. Kudus memiliki sejarah panjang diindustri rokok, dan keberadaan KIHT diharapkan menjadi wadah bagi pengusaha kecil agar lebih tertata dan berdaya saing,” ujar Sam’ani.
Dengan kunjungan ini, pemerintah pusat menunjukkan perhatian serius terhadap sektor industri hasil tembakau yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat Kudus. Langkah tersebut diharapkan tidak hanya mengurangi praktik peredaran rokok ilegal, tetapi juga mendorong terciptanya iklim usaha yang sehat, adil, dan berkelanjutan.
Fokus pada Penguatan Ekonomi UMKM
Salah satu agenda utama Menteri Purbaya adalah mengunjungi sentra industri kecil dan menengah di Kudus. Ia meninjau beberapa pabrik rokok kretek, usaha konveksi, hingga industri makanan khas Kudus seperti jenang. Menurutnya, keberadaan UMKM di Kudus adalah fondasi ekonomi yang harus terus diperkuat.
“UMKM di Kudus memiliki daya saing luar biasa, tidak hanya ditingkat lokal tetapi juga nasional. Pemerintah akan memberikan dukungan berupa akses permodalan, pelatihan digital, dan pendampingan agar UMKM di sini bisa lebih maju,” kata Purbaya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya digitalisasi UMKM. Menurut data yang disampaikan, baru sekitar 35 persen pelaku usaha kecil di Kudus yang memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produknya. Dengan dorongan dari pemerintah pusat, angka itu diharapkan meningkat signifikan dalam dua tahun ke depan.
Perhatian pada Isu Sosial : Kesehatan dan Pendidikan
Tak hanya soal ekonomi, Menteri Purbaya juga menaruh perhatian pada isu kesehatan dan pendidikan. Dalam dialog bersama tokoh masyarakat, ia menyinggung pentingnya penanggulangan HIV/AIDS di Kudus yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian serius.
“Kita tidak boleh menutup mata terhadap masalah kesehatan masyarakat. Saya sudah menerima laporan mengenai kasus HIV/AIDS di Kudus yang cukup tinggi. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan memperkuat edukasi, pencegahan, serta layanan kesehatan agar masyarakat mendapat perlindungan maksimal,” tegasnya.
Harapan ke Depan
Kunjungan Menteri Purbaya ke Kabupaten Kudus bukan hanya menjadi momentum seremonial, melainkan diharapkan mampu membawa dampak nyata. Program penguatan UMKM, penanggulangan isu kesehatan, dukungan terhadap pendidikan, hingga pembangunan infrastruktur diharapkan segera terealisasi.
“Pemerintah pusat berkomitmen mendukung Kudus agar terus tumbuh sebagai daerah yang maju, sehat, dan sejahtera. Semua ini tentu membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha,” pungkas Menteri Purbaya sebelum melanjutkan agenda kunjungannya.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan, masyarakat Kudus berharap kunjungan ini menjadi titik awal bagi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Kretek tersebut.
Baca Juga Berita Lainnya Melalui Laman mediamuria.com
https://mediamuria.com/resmi-garuda-calling-timnas-indonesia-u23-persiapan-sea-games-2025/: Menteri Keuangan RI Kunjungi Kudus, Tinjau KIHT Dan Dorong Penguatan Industri Tembakauhttps://mediamuria.com/deltras-fc-sidoharjo-klub-bersejarah-asal-jawa-timur-calon-lawan-persiku/: Menteri Keuangan RI Kunjungi Kudus, Tinjau KIHT Dan Dorong Penguatan Industri Tembakau