Jepara – Selain dikenal sebagai kota penghasil ukiran, Jepara juga menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang tak kalah menarik. Salah satu kuliner khas yang kini mulai jarang dijumpai adalah Horog-horog, makanan unik berbahan dasar pohon aren dengan tekstur kenyal dan cita rasa khas.
Horog-horog dibuat dari pati aren yang difermentasi dan kemudian dikukus. Proses pembuatannya memerlukan ketelatenan dan waktu yang tidak sebentar, sehingga semakin sedikit warga yang membuatnya dengan cara tradisional. Biasanya, horog-horog disajikan bersama hidangan seperti sate kikil, opor ayam, atau digoreng menjadi camilan gurih. Meski makin langka, beberapa warung makan di Jepara masih mempertahankan menu ini sebagai daya tarik tersendiri bagi para pelanggan setianya.
Bu Sulastri, salah satu pedagang horog-horog di Pasar Jepara, menyebutkan bahwa mayoritas pembeli horog-horog adalah orang tua yang ingin mengenang masa lalu. “Anak-anak muda sekarang banyak yang tidak tahu horog-horog. Padahal makanan ini khas Jepara dan sudah ada sejak lama,” tuturnya.
Walaupun mulai tergeser oleh makanan modern, horog-horog tetap memiliki potensi besar untuk dikenalkan kembali sebagai kekayaan kuliner lokal. Pemerintah daerah diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam upaya pelestariannya, seperti melalui festival kuliner atau promosi pariwisata.
Dengan keunikan rasa dan nilai sejarahnya, horog-horog patut dilestarikan. Lebih dari sekadar makanan, horog-horog merupakan simbol budaya dan kecerdasan lokal masyarakat Jepara dalam mengolah bahan alami menjadi pangan bergizi.
cak Imin