mediamuria.com, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus mempublikasikan capaian kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga September 2025 melalui kanal resmi media sosialnya. Berdasarkan data yang dirilis, pendapatan daerah telah mencapai 75,96 persen dari target tahun berjalan, sementara realisasi belanja masih perlu percepatan terutama pada sektor belanja modal.
Capaian Pendapatan Daerah
Hingga 30 September 2025, pendapatan daerah Kabupaten Kudus tercatat sebesar Rp1,838 triliun dari target Rp2,420 triliun atau mencapai 75,96 persen dari outlook yang telah ditetapkan.
Rincian pendapatan daerah terdiri dari:
- Pendapatan Asli Daerah (PAD): Target Rp692,0 miliar, realisasi Rp554,8 miliar atau sekitar 80,17 persen.
- Pendapatan Transfer: Target Rp1,728 triliun, realisasi Rp1,283 triliun atau sekitar 74,28 persen.
Jika dirinci lebih lanjut, PAD bersumber dari:
- Pajak daerah: Target Rp326,4 miliar, realisasi Rp251,3 miliar (76,99 persen).
- Retribusi daerah: Target Rp331,3 miliar, realisasi Rp273,7 miliar (82,62 persen).
- Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan: Target Rp10,8 miliar, realisasi Rp10,7 miliar (99,44 persen).
- Lain-lain PAD yang sah: Target Rp23,5 miliar, realisasi Rp19,0 miliar (81,01 persen).
Capaian ini menunjukkan bahwa kinerja pendapatan daerah tergolong cukup baik. Komponen PAD menjadi indikator kemampuan daerah dalam menggali potensi ekonomi lokal tanpa bergantung penuh pada transfer dari pemerintah pusat.
Realisasi Belanja Daerah
Sementara itu, dari sisi belanja daerah, hingga 30 September 2025, realisasi mencapai sekitar Rp1,578 triliun dari total anggaran yang disediakan. Rinciannya sebagai berikut:
- Belanja Operasi: Anggaran Rp1,935 triliun, realisasi Rp1,207 triliun (62,37 persen).
- Belanja Modal: Anggaran Rp364,4 miliar, realisasi Rp101,3 miliar (27,82 persen).
- Belanja Tidak Terduga: Anggaran Rp9,2 miliar, realisasi Rp1,6 miliar (18,14 persen).
- Belanja Transfer: Anggaran Rp319,6 miliar, realisasi Rp267,7 miliar (83,76 persen).
Dari data tersebut, terlihat bahwa realisasi belanja modal masih tergolong rendah dibandingkan sektor lainnya. Padahal, belanja modal berfungsi untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan investasi jangka panjang yang berdampak langsung terhadap pelayanan publik.
Bupati Kudus menyebutkan bahwa pemerintah daerah tetap fokus pada pembangunan infrastruktur, penanganan jalan rusak, serta mendukung program visi-misi kepala daerah. Pemerintah juga berupaya mempercepat serapan anggaran agar manfaat pembangunan bisa segera dirasakan oleh masyarakat.
Struktur dan Kondisi APBD 2025
Dalam Perubahan APBD (APBD-P) Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Kudus menetapkan total pendapatan daerah sebesar Rp2,420 triliun, dengan total belanja daerah Rp2,629 triliun. Dengan demikian, terdapat defisit sekitar Rp208,7 miliar yang ditutup melalui pembiayaan netto.
Penyerapan anggaran hingga Agustus 2025 sendiri mencapai sekitar 52,34 persen, angka yang masih relatif aman tetapi membutuhkan percepatan agar tidak terjadi penumpukan kegiatan di akhir tahun.
Penjelasan Istilah Penting
Agar masyarakat lebih memahami laporan keuangan daerah, berikut kami berikan penjelasan beberapa istilah penting dalam pengelolaan APBD:
- APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui oleh DPRD bersama kepala daerah. APBD memuat rencana pendapatan, belanja, serta pembiayaan selama satu tahun anggaran.
- PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Sumber pendapatan yang berasal dari dalam daerah, seperti pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah, serta lain-lain pendapatan sah. PAD mencerminkan kemampuan daerah dalam membiayai kebutuhannya sendiri.
- Belanja Daerah
Merupakan seluruh pengeluaran pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan. Terdiri atas belanja operasi (seperti gaji dan jasa), belanja modal (pembangunan fisik), belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
- Transfer Daerah
Adalah dana yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, antara lain Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH).
- Outlook
Menggambarkan perkiraan capaian atau proyeksi realisasi anggaran pada akhir tahun berdasarkan tren hingga waktu tertentu.
Analisis Kinerja
Melihat data hingga September 2025, secara umum kinerja pendapatan daerah Kabupaten Kudus tergolong positif. Dengan realisasi mencapai 75,96 persen, target pendapatan tahunan diyakini dapat tercapai pada akhir tahun anggaran. Hal ini menunjukkan pengelolaan keuangan daerah yang relatif baik dan kemampuan fiskal yang meningkat.
Namun, tantangan utama terletak pada realisasi belanja modal yang baru mencapai 27,82 persen. Rendahnya penyerapan ini menandakan adanya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan fisik seperti tender proyek, administrasi pengadaan, atau pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Jika serapan belanja modal tidak dipercepat, maka dampak program infrastruktur terhadap masyarakat bisa tertunda. Pemerintah daerah perlu melakukan langkah percepatan, termasuk evaluasi rutin terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan realisasi rendah.
Selain itu, defisit sebesar Rp208,7 miliar harus dikelola dengan hati-hati agar tidak menimbulkan beban fiskal berlebih pada tahun berikutnya. Meski pembiayaan netto dapat menutup kekurangan, namun efisiensi belanja dan peningkatan PAD tetap menjadi kunci agar keuangan daerah tetap sehat.
Kinerja APBD Kabupaten Kudus hingga September 2025 memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan, terutama dalam pencapaian pendapatan asli daerah. Namun, optimalisasi serapan anggaran, terutama pada sektor belanja modal, menjadi fokus yang perlu ditingkatkan.
Pemerintah Kabupaten Kudus diharapkan dapat mempercepat realisasi pembangunan agar manfaat APBD benar-benar dirasakan masyarakat. Dengan manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel, Kudus berpeluang mencapai target akhir tahun secara maksimal sekaligus memperkuat fondasi pembangunan daerah yang berkelanjutan.



Baca Juga Berita Lainnya Melalui Laman mediamuria.com
https://mediamuria.com/tambahan-dua-emas-untuk-indonesia-menjadi-penutup-di-asian-youth-games-2025/: Kinerja APBD Kabupaten Kudus Hingga September 2025: Pendapatan Capai 75,96 Persen, Belanja Modal Perlu Dipercepathttps://mediamuria.com/yang-dinanti-masyarakat-perbaikan-jalan-agil-kusumadya-kudus-dimulai-awal-november-2025/: Kinerja APBD Kabupaten Kudus Hingga September 2025: Pendapatan Capai 75,96 Persen, Belanja Modal Perlu Dipercepat
