mediamuria.com, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Menggelar Muktamar X di Hotel Mercure Ancol pada hari Sabtu sampai Senin, 27-29 September 2025. Muktamar X PPP dengan mengusung tema “Transformasi PPP untuk Indonesia”. Acara muktamar X PPP dibuka langsung oleh Plt. Ketua Umum PPP H. Muhamad Mardiono pada Sabtu, 27 September 2025 pada Pukul 15.00 WIB. Terdapat sejumlah agenda penting dalam Muktamar tersebut, antara lain:
- Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan PPP Selama Satu Periode
- Pembahasan Rencana Kerja PPP Lima Tahun ke depan
- Pembahasan Struktur Partai dan Kepemimpinan Periode Selanjutnya
“Ketiga agenda ini bersifat internal, namun pembukaan dan penutupan Muktamar X dapat diliput oleh rekan media,” ujar Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi.
Namun dalam acara muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar tersebut, harus tercoreng dengan kericuhan yang terjadi. Forum tertinggi partai berlambang Ka’bah tersebut yang semestinya menjadi ajang konsolidasi justru berubah menjadi arena adu argumen keras, saling lempar kursi hingga nyaris berujung bentrokan fisik antar pendukung kubu yang bersaing. Insiden ini kembali memperlihatkan retaknya soliditas internal PPP, yang belakangan memang kerap dihantui persoalan dualisme kepemimpinan.
Persaingan Dua Kubu
Kericuhan ini tidak lepas dari rivalitas dua kubu yang masing-masing mengusung calon ketua umum berbeda. Kubu pertama disebut-sebut dekat dengan kepengurusan lama, sementara kubu kedua didukung sebagian besar kader muda yang menginginkan pembaruan ditubuh partai.
Perebutan kursi ketua umum memang menjadi isu sentral muktamar kali ini. Posisi tersebut dianggap krusial dalam menentukan arah PPP menghadapi Pemilu 2029. Kubu reformis mendorong perubahan strategi politik dan penyegaran kepemimpinan agar PPP bisa kembali merebut basis suara umat. Sementara kubu status quo menekankan pentingnya menjaga kesinambungan dengan kepemimpinan lama yang dinilai masih memiliki jaringan kuat.
Kronologi Kejadian
Sekretaris Steering Committee (SC) Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Ketua Umum Agus Suparmanto, Rusman Yakub, membeberkan kronologis Muktamar X PPP yang digelar di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).
Rusman menegaskan, Agus Suparmanto telah terpilih secara sah sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030 melalui mekanisme muktamar yang konstitusional. Sementara itu, sebelum Agus terpilih jadi Ketum PPP, Mardiono juga mengklaim terpilih sebagai ketua umum partai berlambang Ka’bah itu.
“Berkenaan dengan beredarnya pemberitaan yang berbeda dengan hasil resmi Muktamar X, maka kami menyampaikan kronologi pelaksanaan Muktamar X yang sesungguhnya hingga terpilihnya Bapak Agus Suparmanto sebagai ketua umum,” kata Rusman
Rusman menceritakan bahwa, jalannya sidang paripurna pertama dipimpin oleh Amir Uskara, salah satu panitia SC. Namun, banyak interupsi dari peserta muktamirin yang meminta pimpinan sidang dipilih langsung oleh peserta.
“Namun Pak Amir sama sekali tidak menghiraukan dan tidak memberikan kesempatan bagi peserta mengungkapkan pendapatnya. Muktamirin menyampaikan keberatan karena status beliau adalah ketua tim pemenangan salah satu caketum,” ujarnya.
Situasi semakin memanas ketika Amir disebut menyampaikan pernyataan yang mencederai tata tertib sidang.
“Pak Amir mengatakan: meski kalian DPW dan DPC, tetapi saya yang menentukan karena saya yang memegang palu. Pernyataan tersebut mengundang perselisihan yang memicu kericuhan,” tutur Rusman.
Kericuhan membuat pimpinan sidang meninggalkan ruangan, sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan. Melihat kondisi tersebut, para muktamirin mendesak sidang dilanjutkan oleh panitia SC yang masih hadir dan pengurus harian DPP PPP.
Sejumlah nama kemudian didaulat memimpin jalannya sidang, antara lain Qoyum Abdul Jabar, Komarudin Tahir, Rusman Yakub sendiri, Qonita Lutfia, Khairunnisa, Ainul Yakin, Dahlia Umar, dan Mustafa Nuur.
“Dengan mempertimbangkan pendapat para muktamirin, maka sidang dilanjutkan secara adil dan konstitusional,” ujar Rusman.
Hasil Dari Muktamar
Sidang paripurna berikutnya membahas laporan pertanggungjawaban (LPJ) DPP PPP 2020–2025. Menurut Rusman, semua DPW yang diwakili empat zona menyatakan menolak LPJ Plt Ketua Umum Mardiono.
“Dalam pandangan umum, ketua DPP seluruh Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap Agus Suparmanto sebagai ketua umum Muktamar PPP 2025,” ujarnya.
Setelah pembahasan AD/ART dan tata tertib pemilihan, sidang paripurna keenam dibuka untuk pendaftaran calon ketua umum. Dari proses verifikasi, hanya ada satu nama yang lolos, yakni: Agus Suparmanto.
“Pimpinan sidang menyampaikan kepada muktamirin terkait pandangan DPW dan DPC. Akhirnya, muktamirin menyepakati secara aklamasi memilih Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP 2025–2030,” ucap Rusman.
Rusman menegaskan, seluruh rangkaian muktamar berjalan lancar dan sah sesuai mekanisme organisasi. Karena itu, ia menilai klaim adanya aklamasi diluar forum resmi muktamar adalah keliru.
“Tidaklah benar ada klaim bahwa terpilihnya Agus Suparmanto menyalahi AD/ART. Justru yang kita pertanyakan adalah klaim terpilih secara aklamasi, tetapi tidak melalui jalur mekanisme Muktamar X yang sesungguhnya,” tegasnya.
Dengan demikian, kata Rusman, Muktamar X PPP secara sah telah melahirkan kepemimpinan baru.
“Hasil Muktamar X PPP melahirkan ketua umum baru, yaitu Bapak Agus Suparmanto, untuk menahkodai PPP lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dampak pada Citra Partai
Kericuhan ini diprediksi memberi dampak buruk terhadap citra PPP dimata publik. Sejak Pemilu 2019, suara PPP terus merosot dan hanya bertahan diambang batas parlemen. Dengan kondisi internal yang belum stabil, sulit bagi PPP untuk meningkatkan elektabilitas dimasa mendatang.
Sejumlah kader bahkan khawatir konflik berkepanjangan akan membuat PPP kembali terpecah menjadi dua kubu kepengurusan seperti yang pernah terjadi diperiode 2014–2016. Kala itu, PPP mengalami dualisme kepemimpinan hingga akhirnya melemahkan konsolidasi partai secara nasional.
Baca Juga Berita Lainnya Melalui Laman mediamuria.com
https://mediamuria.com/kunjungan-prabowo-ke-belanda-sepakat-kembalikan-30-ribu-artefak-sejarah-ke-indonesia/: Muktamar PPP Ricuh, Dualisme Kepemimpinan Kembali Mengemukahttps://mediamuria.com/hasil-lengkap-dan-klasemen-bri-super-league-2025-26-pekan-7/: Muktamar PPP Ricuh, Dualisme Kepemimpinan Kembali Mengemuka