mediamuria.com, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi persoalan sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada hari Jumat (24/10/2025), Bupati Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris bersama Wakil Bupati Kabupaten Kudus, Bellinda Birton menyerahkan bantuan berupa kendaraan bentor (becak motor), ribuan tempat sampah, serta memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025. Acara tersebut berlangsung di halaman Dinas PKPLH Kudus.
Sebanyak 26 unit bentor didistribusikan kepada 18 desa, kelurahan, serta Dinas PKPLH. Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten juga menyerahkan 1.320 unit tempat sampah kepada Desa Gamong. Selain bantuan fisik, delapan sekolah yang berhasil mengembangkan lingkungan pendidikan berwawasan hijau juga menerima penghargaan bergengsi Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.
Bupati Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah daerah dalam memperkuat sarana operasional pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Kudus. Menurutnya, kualitas lingkungan yang baik hanya dapat terwujud apabila masyarakat, pemerintah, serta dunia pendidikan bekerja bersama dalam satu gerakan yang terarah.
“Kami ingin masyarakat semakin aktif menjaga kebersihan lingkungan. Bantuan ini bukan akhir dari upaya kami, melainkan awal yang harus dibarengi dengan kesadaran kolektif untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Sam’ani dalam sambutannya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bellinda Birton menambahkan bahwa sekolah sebagai ruang pendidikan memiliki peran besar dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada generasi muda. Dengan penghargaan Adiwiyata, siswa diharapkan menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan di tengah masyarakat.
Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan
Sampah sudah menjadi persoalan besar dibanyak daerah termasuk Kabupaten Kudus. Data sistem pengelolaan sampah nasional menunjukkan bahwa volume sampah terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat. Jika tidak dikelola dengan baik, dampak lingkungan yang ditimbulkan dapat mencakup:
- Banjir akibat saluran air tersumbat
- Pencemaran sungai dan tanah
- Munculnya bibit penyakit
- Menurunnya estetika ruang public
- Pencemaran udara karena baunya yang menggangu
Menjaga kebersihan bukan hanya soal kenyamanan, melainkan kebutuhan dasar untuk menciptakan lingkungan sehat dan layak huni. Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama untuk menekan produksi sampah berlebihan.
Pentingnya Membuang Sampah pada Tempatnya
Gerakan penyediaan fasilitas saja tidak akan cukup tanpa perubahan perilaku masyarakat. Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya memiliki dampak yang sangat signifikan, di antaranya:
- Mengurangi pencemaran dan mempermudah proses pengumpulan sampah.
- Mendorong ekonomi sirkular melalui pemilahan sampah organik dan anorganik.
- Melindungi kesehatan masyarakat dari risiko penyakit akibat lingkungan kotor.
- Menghemat biaya pengelolaan sampah karena sampah yang tertib cenderung lebih mudah diproses.
Karena itu, tempat sampah yang kini dibagikan Pemkab Kudus diharapkan mampu meningkatkan budaya disiplin masyarakat dalam mengelola sampah di lingkungannya masing-masing.
Cara Terbaik Menanggulangi Sampah: Fokus pada Pengelolaan Pembuangan Akhir
Pengelolaan sampah tidak berhenti setelah sampah masuk ke TPS atau ditampung dalam bentor. Tantangan terbesar ada pada pembuangan akhir. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sering kali kesulitan menampung volume sampah yang sangat besar.
Solusi ideal yang perlu terus dikembangkan dalam jangka panjang meliputi:
- Pengurangan sampah dari sumbernya (Reduce) – Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan kemasan berlebihan.
- Pemilahan dan pemanfaatan ulang (Reuse & Recycle) – Sampah yang dipilah memiliki nilai guna dan bisa mendukung UMKM bank sampah.
- Pengolahan sampah organik menjadi kompos – Cocok diterapkan di desa dan sekolah untuk mendukung pertanian ramah lingkungan.
- Penerapan teknologi ramah lingkungan di TPA – Misalnya sanitary landfill atau pengolahan berbasis pembangkit energi dari sampah (waste-to-energy).
- Edukasi dan kolaborasi lintas pihak – Komunitas, relawan, sekolah, dan aparat desa perlu aktif dalam program lingkungan.
Dengan sinergi semua elemen, beban TPA akan berkurang dan lingkungan Kudus menjadi lebih bersih dan tertata.
Harapan untuk Kudus yang Bersih dan Berwawasan Lingkungan
Program yang diluncurkan Pemkab Kudus ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat penyelesaian masalah sampah. Bantuan kendaraan dan tempat sampah tidak hanya meningkatkan efektivitas operasional, tetapi juga memberi pesan moral kuat bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Bupati Sam’ani menegaskan bahwa keberhasilan program tersebut akan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat.
“Kudus bisa menjadi kota yang bersih dan nyaman, jika seluruh warga bergerak bersama. Pemerintah menyediakan fasilitas, masyarakat yang menjaga dan memanfaatkannya dengan baik,” tegasnya.
Melalui dukungan pemerintah, peran aktif masyarakat, serta pendidikan lingkungan sejak dini, Kabupaten Kudus diharapkan mampu menjadi contoh daerah dengan tata kelola sampah yang baik di Jawa Tengah.
Dengan semangat gotong royong, pesan jaga kebersihan bukan lagi sekadar slogan, melainkan juga menjadi sebuah budaya hidup yang mengakar di tengah masyarakat.
Baca Juga Berita Lainnya Melalui Laman mediamuria.com
https://mediamuria.com/lawan-persiba-balikpapan-ujian-pertama-pelatih-caretaker-persiku-kudus/: Pemkab Kudus Perkuat Penanganan Sampah, Salurkan Bentor Dan Tempat Sampah Ke Desa-Desahttps://mediamuria.com/hari-ke-tigabelas-pon-bela-diri-kudus-2025-hari-pertama-wushu-dan-ju-jitsu-jawa-timur-panen-medali-emas/: Pemkab Kudus Perkuat Penanganan Sampah, Salurkan Bentor Dan Tempat Sampah Ke Desa-Desa
