mediamuria.com, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini menorehkan sejarah baru di dunia olahraga nasional. Setelah melalui proses seleksi panjang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akhirnya menetapkan Kabupaten Kudus sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk cabang olahraga bela diri.
Bupati Kudus, dalam keterangannya kepada awak media, menyampaikan rasa bangga sekaligus kesiapan daerahnya untuk mengemban kepercayaan tersebut. “Kudus memiliki fasilitas olahraga representatif, didukung infrastruktur yang terus kami benahi, serta masyarakat yang sangat antusias terhadap kegiatan olahraga. Kami siap menjadi tuan rumah yang baik bagi ribuan atlet bela diri dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
PON Bela Diri 2025 merupakan multievent nasional pertama yang lahir dari kolaborasi anrata Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, PT Gjarum, dan cabang olahraga bela diri. Ajang ini akan diselenggarkan mulai tanggal 12-26 Oktober 2025, di Kabupaten Kudus,Jawa Tengah
Cabang Bela Diri yang Dipertandingkan
Menurut keterangan dari panitia terdapat 10 cabang olahraga bela diri yang akan dipertandingkan di Kudus meliputi Pencak Silat, Karate, Gulat, Ju Jitsu, Sambo, Shorinji Kempo, Taekwondo, Tarung derajat, Judo, dan wushu. Semua pertandingan akan dipusatkan di Djarum Arena 2 dan 3 Kaliputu, Kudus sebagai venue utama, sementara beberapa arena pendukung disiapkan di sekolah, perguruan tinggi, dan gedung olahraga milik swasta yang memenuhi standar nasional.
Ketua KONI Kudus menambahkan bahwa pemilihan cabang bela diri di Kudus bukan tanpa alasan. Kudus dikenal sebagai salah satu daerah yang banyak melahirkan atlet bela diri berprestasi, terutama dalam cabang pencak silat dan karate. “Ini momentum emas bagi Kudus untuk menegaskan posisinya sebagai daerah penghasil atlet unggulan. Kami ingin bukan hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga sukses prestasi,” katanya.
Antusiasme Warga Kudus
Kabar penunjukan Kudus sebagai tuan rumah PON cabang bela diri langsung disambut penuh sukacita oleh warga. Sejumlah komunitas bela diri lokal sudah mulai mempersiapkan berbagai atraksi penyambutan. Beberapa perguruan silat bahkan berencana menggelar festival budaya dan pertunjukan untuk menyemarakkan suasana.
Tak hanya itu, pelaku UMKM di Kudus juga melihat kesempatan ini sebagai peluang besar. Mereka optimistis kehadiran ribuan atlet, pelatih, official, serta wisatawan akan berdampak positif pada sektor ekonomi lokal, mulai dari kuliner, penginapan, hingga kerajinan khas Kudus. “Kami sudah menyiapkan produk-produk unggulan untuk dipamerkan. Semoga PON ini tidak hanya sukses dibidang olahraga, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi warga,” ujar salah satu pengusaha batik Kudus.
Persiapan Infrastruktur dan Keamanan
Pemerintah daerah Kudus bersama panitia kini tengah memacu persiapan infrastruktur pendukung. Beberapa jalur transportasi diperbaiki untuk memudahkan akses ke arena pertandingan, sementara fasilitas penginapan mulai dari hotel hingga homestay disiapkan untuk menampung para tamu.
Selain itu, aparat keamanan dari Polres Kudus, TNI, serta Satpol PP juga dilibatkan dalam pengamanan acara. Hal ini dilakukan untuk memastikan jalannya pertandingan berlangsung lancar, tertib, dan aman.
Kudus, Dari Kota Kretek ke Kota Olahraga
Selama ini Kudus dikenal sebagai kota kretek dan kota santri, dengan kekayaan budaya dan sejarah yang mendalam. Namun, lewat kepercayaan sebagai tuan rumah PON cabang bela diri, Kudus mulai menunjukkan identitas baru sebagai kota olahraga.
Bupati Kudus berharap momentum ini menjadi titik balik bagi perkembangan olahraga di daerahnya. “Kami ingin Kudus tidak hanya dikenal lewat sejarah dan industrinya, tetapi juga lewat prestasi olahraga. PON cabang bela diri ini harus menjadi warisan positif bagi generasi muda,” tegasnya.
Dampak Nasional
Pakar olahraga dari Universitas Negeri Semarang menilai bahwa penunjukan Kudus sebagai tuan rumah PON cabang bela diri adalah langkah tepat. “Desentralisasi penyelenggaraan PON ke daerah seperti Kudus menunjukkan pemerataan pembangunan olahraga. Ini bukan hanya soal pertandingan, tetapi juga pemerataan kesempatan dan perhatian bagi daerah,” jelasnya.
Dengan estimasi ribuan atlet dan official dari berbagai provinsi, ajang ini diperkirakan akan meningkatkan perputaran ekonomi lokal secara signifikan. Selain itu, masyarakat Kudus juga berkesempatan memperkenalkan budaya lokal seperti kuliner khas, batik, hingga wisata religi yang menjadi ciri khas daerah.
Menuju Sukses Penyelenggaraan
Panitia pelaksana menargetkan tiga hal utama: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses ekonomi. Dukungan masyarakat dianggap sebagai modal utama untuk mencapai hal tersebut.
“Tanpa dukungan masyarakat, mustahil kita bisa sukses. Karena itu kami mengajak semua warga Kudus untuk menjadi tuan rumah yang ramah dan bersahabat bagi seluruh tamu dari penjuru negeri,” ujar Ketua Panitia PON cabang bela diri Kudus.
Ajang PON cabang bela diri di Kudus dijadwalkan berlangsung pada pertengahan tahun 2026. Selama lebih dari sepekan, Kudus akan menjadi pusat perhatian nasional dengan semangat sportivitas, persaudaraan, dan kebanggaan daerah.
Baca Juga Berita Lainnya Melalui Laman mediamuria.com
https://mediamuria.com/dinamika-dualisme-ppp-memanas-kepengurusan-mardiono-resmi-disahkan-mahkamah-ppp-bantah-isu-dualisme/: Kabupaten Kudus Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah PON Cabang Bela Diri 2025https://mediamuria.com/datang-ke-kudus-menteri-purbaya-akan-ampuni-produsen-rokok-ilegal-jika-gabung-kawasan-industri-legal/: Kabupaten Kudus Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah PON Cabang Bela Diri 2025