Mengenal Kebijakan Fiskal dan Moneter, dan Apa Saja Perbedaanya

Sharing is caring

Kudus – Hello sobat Media Muria, akhir ini ramai dibahas tentang kebijakan Fiskal dan Moneter setelah pertemuan antara Menteri Keuangan yang baru Purbaya Yudhi Sadewa dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Lantas apa si pengertian Kebijakan Fiskal dan Moneter tersebut, dan apa saja perbedaannya ? simak penjelasan berikut.

Kebijakan fiskal dan moneter adalah instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Meskipun masing-masing memiliki peran berbeda, keduanya berhubungan erat. Ketika kebijakan fiskal dan moneter berjalan sesuai dengan kebutuhan ekonomi negara, maka isu seperti inflasi bisa dikendalikan dan stabilitas keuangan dapat terwujud. Kebijakan fiskal dikeluarkan oleh pemerintah, sedangkan kebijakan moneter menjadi tanggung jawab bank sentral, yaitu Bank Indonesia.

Pengertian Kebijakan Fiskal dan Moneter

Kebijakan Fiskal Menurut Rahardja Prathama dan Manurung Mandala dalam bukunya Macroeconomic Theory, merupakan salah satu cara untuk mencapai pendapatan dan pengeluaran pemerintah yang lebih baik dengan cara mewujudkan perubahan dalam kebijakan pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Secara terminologi, menurut Mustafa Edwin Nasution, kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengubah sistem atau engeluaran perpajakan. Menurut Eko Suprayitno, kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya dalam mencapai tujuan ekonomi. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengelola perekonomian menjadi lebih baik dengan mengubah pendapatan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan Moneter menurut Muana Nanga, Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah atau otoritas moneter dengan menggunakan perubah jumlah uang beredar (money supply) dan tingkat bunga (interest rates) untuk memengaruhi tingkat permintaan agregat (aggregate demand) dan mengurangi ketidakstabilan di dalam perekonomian. Sementara menurut M. Natsir, Kebijakan moneter adalah semua tindakan atau upaya bank sentral untuk mempengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, suku bunga, suku bunga kredit, dan nilai tukar) untuk mencapai sasaran yang diinginkan.Sebagai bagian dari kebijakan ekonomi makro, maka tujuan moneter adalah untuk membantu mencapai sasaran-sasaran makro ekonomi antara lain: pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, stabilitas harga, dan keseimbangan neraca pembayaran. Keempat sasaran tersebut merupakan tujuan akhir kebijakan moneter.

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

1. Sumber Kekuasaan

Berdasarkan sumber kekuasaan Kebijakan Fiskal dilaksanakan oleh pemerintah, sedangkan kebijakan moneter dilaksanakan oleh bank sentral negara.

Pemerintah memiliki kewenangan untuk menetapkan anggaran negara dan mengatur pajak, sementara bank sentral bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di dalam perekonomian dan mengendalikan suku bunga. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam tanggung jawab dan prioritas keduanya. Pemerintah bertanggung jawab atas pengeluaran publik dan pengaturan anggaran negara, sedangkan bank sentral bertanggung jawab terhadap stabilitas harga dan stabilitas keuangan.

2. Instrumen Kebijakan

Selain itu perbedaan lainnya terletak pada instrumen yang digunakan dalam kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal menggunakan instrumen seperti perubahan pajak dan belanja publik, sedangkan kebijakan moneter menggunakan instrumen seperti suku bunga dan pengendalian jumlah uang yang beredar.

Perubahan dalam tarif pajak dapat mempengaruhi pendapatan individu dan perusahaan, sementara perubahan dalam belanja publik dapat memberikan stimulus langsung ke sektor-sektor tertentu. Di sisi lain, perubahan dalam suku bunga dapat mempengaruhi minat orang untuk melakukan investasi dan meminjam uang, sedangkan pengendalian jumlah uang yang beredar dapat mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang negara.

3. Dampak Terhadap Ekonomi

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter juga memiliki dampak yang berbeda terhadap ekonomi. Kebijakan fiskal memiliki dampak yang lebih langsung dan terlihat dalam jangka pendek, sementara kebijakan moneter memiliki dampak yang lebih tidak langsung dan lebih berjangka panjang.

Kebijakan fiskal dapat memberikan stimulus langsung ke sektor-sektor tertentu melalui belanja publik. Misalnya, pemerintah dapat membangun infrastruktur baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, dampaknya mungkin tidak segera terasa dan bisa mempengaruhi defisit anggaran negara. Sementara itu, kebijakan moneter dapat mempengaruhi suku bunga dan mengendalikan inflasi dalam jangka panjang, namun dampaknya mungkin tidak langsung terlihat dalam waktu yang singkat.

Dapat disimpulkan bahwa, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter merupakan dua instrumen penting yang digunakan oleh pemerintah dan bank sentral untuk mengatur perekonomian. Kebijakan fiskal berhubungan dengan pengaturan pendapatan dan pengeluaran pemerintah, sementara kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan jumlah uang yang beredar dan suku bunga oleh bank sentral. Keduanya memiliki perbedaan dalam sumber kekuasaan, instrumen kebijakan, dan dampak terhadap ekonomi.

Contoh Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter

1. Kebijakan Fiskal

Contoh dari Kebijakan Fiskal meliputi :

  • Pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan gas untuk memastikan mobilitas dan transaksi ekonomi tidak terhambat.
  • Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk barang-barang tertentu, utamanya sembako dan obat-obatan.
  • Tax amnesty berupa pengurangan atau pembebasan pajak bagi warga negara yang melaporkan seluruh kekayaannya pada kurun waktu tertentu.

2. Kebijakan Moneter

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia yang dapat mendorong perekonomian negara adalah:

  • Pemberian kredit langsung kepada sektor industri atau proyek dengan kebutuhan mendesak agar dapat meningkatkan jumlah peredaran uang.
  • Bantuan overdraft yang merupakan pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi.
  • Penerbitan surat utang negara untuk mendapatkan dana dari masyarakat ketika peredaran uang mengalami penurunan.
  • Intervensi rupiah yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia guna mendukung operasi pasar terbuka dengan metode pinjam meminjam secara langsung dalam periode 7 hari secara langsung di Pasar Uang Antara Bank.

Demikian pengertian dari Kebijakan Fiskal dan Moneter beserta dengan perbedaannya beserta dengan contohnya.

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-8110793/timnas-indonesia-u-17-vs-makedonia-utara-garuda-muda-kalah-0-1: Mengenal Kebijakan Fiskal dan Moneter, dan Apa Saja Perbedaanyahttps://www.metrotvnews.com/read/bmRCE0VX-mengenal-kebijakan-moneter-di-indonesia-tujuan-instrumen-dan-peran-bi: Mengenal Kebijakan Fiskal dan Moneter, dan Apa Saja Perbedaanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *