Ngaji Bareng Gus Baha Di Penuhi Pengunjung.

Sharing is caring

mediamuria.com, Kudus – Sudah menjadi rutinitas disetiap hari Jum’at awal bulan, Masjid Menara Kudus mengadakan acara Ngaji Bareng Gus Baha. Acara pada bulan ini bertepatan dengan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, pada hari Jum’at Kliwon, 5 September 2025.

Acara ini berlangsung mulai pukul 13.30 WIB, ba’da sholat Jumu’ah di Masjid Al-Aqsa Menara Kudus. Bertepatan dengan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan merupakan hari libur nasional, acara Ngaji Bareng Gus Baha ini dipenuhi oleh pengunjung yang hadir. Tak hanya dari Kudus, Namun ada beberapa pengunjung juga hadir dari luar Kabupaten Kudus, seperti dari Jepara, Demak dan lainnya.

Salah satu pengunjung asal Jepara menjelaskan bahwa parkir saja sampai di sekitaran Bangjo Jember.

“Rame banget hari ini, pas juga hari libur, parkir motor saja sampai di sekitaran bangjo Jember,” ucapnya.

Hari ini acara benar-benar full pengunjung, bukan hanya didalam Masjid Al-Aqsa Menara Kudus, tapi juga sampai pelataran masjid, bahkan pengunjung memadati hingga area taman Menara Kudus. Bukan hanya laki-laki saja, namun juga perempuan dan anak-anak juga turut menghadiri acara Ngaji Bareng Gus Baha.

Salah satu pengunjung menjelaskan bahwa dia rela datang lebih awal supaya mendapatkan tempat duduk.

“Saya datang lebih awal dari pada biasanya, karena hari libur pasti banyak pengunjung, sampai sini pun ternyata sudah banyak pengunjung yang datang,” ucap Roni (28), salah satu pengunjung.

Acara dimulai dengan bersholawat kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW, dimana kita semua mengharapkan syafaatnya di Yaumil Akhir nanti. Acara dilanjutkan dengan Ngaji Kitab Hadist Shahih Bukhori yang langsung dipimpin oleh Gus Baha.

Kitab Shahih Bukhari ini adalah kitab pertama yang disusun memuat Hadis-Hadis Nabi Muhammad Saw. Kitab ini ditulis dalam kurun waktu kurang lebih 16 tahun melalui proses penyaringan yang sangat ketat dari 600.000 Hadis yang menghasilkan 7.397 Hadis yang dimuat dalam kitab tersebut.

Shahih Bukhari merupakan kitab (buku) koleksi hadis yang disusun oleh Imam Bukhari. Walaupun Imam Bukhari tidak menjelaskan secara gamblang metode seleksi hadis yang dipakai dalam menyusun kitabnya. Namun dilihat dari hadis-hadis yang dicantumkan dalam Shahih Bukhari dan dari pernyataannya dalam kitabnya yang lain, at-Tarikh al-Kabir, maka para ahli hadis menyimpulkan sebenarnya ada dua syarat:

  • Kualitas Rijal al-Hadis (perawi hadis sezaman dengan guru yang menyampaikan hadis kepadanya). Dalam masalah ini, Imam Bukhari hanya memilih hadis yang status perawinya tidak dikomentari jelek oleh para pakar hadis. Utamanya dalam hadis yang berkaitan dengan akidah atau dasar Islam. Kalaupun ada, tetapi komentar itu tidak berpengaruh. Sedangkan Imam Muslim juga mencantumkan hadis yang status perawinya diperselisihkan. Inilah alasan Shahih Bukhari lebih utama dari Shahih Muslim.
  • Ittishal as-Sanad (ketersambungan sanad, perawi benar-benar mendengar hadits dari gurunya yang valid). Sedangkan dalam masalah ini, Imam Bukhari menekankan murid mendengar langsung dari gurunya atau paling tidak bertemu walaupun hanya sekali. Sedangkan Imam Muslim tidak menetapkan syarat seketat ini.

Baca Juga Berita Lainnya Dari Laman mediamuria.com

https://mediamuria.com/mengenal-nadiem-makarim-tersangka-korupsi-pengadaan-laptop/: Ngaji Bareng Gus Baha Di Penuhi Pengunjung.https://mediamuria.com/kejagung-tetapkan-nadiem-makarim-tersangka-kasus-korupsi-pengadaan-laptop/: Ngaji Bareng Gus Baha Di Penuhi Pengunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *