Pertemuan Bilateral Antara Presiden Prabowo Subianto Dan Presiden Lee Jae‑Myung, Apa Yang Dibahas?

Sharing is caring

mediamuria.com – Pada Sabtu, 1 November 2025, dalam rangkaian pertemuan APEC 2025 Korea yang digelar di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Lee Jae-Myung dari Korea Selatan.

Pertemuan ini menandakan memperkuat kemitraan strategis antar kedua negara di berbagai bidang ekonomi, teknologi, hingga pertahanan ditengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang makin kompleks.

Suasana dan Pembukaan

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi atas peran Presiden Lee sebagai tuan rumah APEC 2025, yang dinilai telah berjalan dengan sangat baik, efisien, dan tepat waktu hingga hitungan menit.  Ia juga memberi pujian terhadap jamuan makan malam yang diselenggarakan sebelumnya, sambil mengungkapkan kekagumannya terhadap geliat budaya Korea, terutama K-Pop yang digemari anak muda Indonesia.

Sebaliknya, Presiden Lee menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Presiden Prabowo dan menekankan pentingnya dialog serta kerja sama ditengah situasi keamanan global yang tidak menentu.  Ia bahkan meminta Presiden Prabowo untuk berbagi pengalaman dan kebijaksanaan kepada Republik Korea, seiring komitmen memperkuat kerja sama antarnegara.

Fokus pembahasan

Dalam pertemuan tersebut, beberapa bidang menjadi sorotan utama:

  • Kerja sama ekonomi & teknologi: Kedua pemimpin menegaskan komitmen untuk memperkuat kemitraan ekonomi, termasuk investasi, hilirisasi, dan teknologi tinggi.
  • Pertahanan dan keamanan: Terdapat pembahasan lebih lanjut mengenai proyek strategis bersama, termasuk yang melibatkan sektor pertahanan.
  • Sistem perdagangan terbuka, transisi energi dan transformasi digital: Presiden Prabowo dalam pertemuan APEC sebelumnya menekankan pentingnya sistem perdagangan terbuka, digitalisasi, kecerdasan buatan, ketahanan pangan, dan energi berkelanjutan.

Hasil dan komitmen yang dihasilkan

Berdasarkan rilis resmi dan laporan media, berikut adalah poin-poin utama yang dihasilkan dari pertemuan bilateral ini:

  • Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kemitraan strategis diberbagai bidang antara Republik Indonesia dan Republik Korea.
  • Republik Korea menyambut rencana kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo yang sempat tertunda pada September lalu, sebagai komitmen mempererat hubungan bilateral.
  • Di sektor pertahanan, khususnya proyek jet tempur KF‑21 Boramae yang merupakan kolaborasi Korea–Indonesia, dipastikan bahwa pembahasan masih berjalan dan dipengaruhi oleh aspek ekonomi, harga, dan skema pembiayaan.
  • Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong kerja sama teknologi tinggi, digitalisasi, kecerdasan buatan (AI), dan transisi energi bersama mitra APEC termasuk Korea.

Signifikansi dan Konteks

Pertemuan ini datang pada momen penting: sebagai bagian dari KTT APEC 2025 yang digelar di Korea Selatan, dengan tema besar “Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan: Koneksi, Inovasi, Kemakmuran”.

Kerja sama Indonesia–Korea sendiri telah memiliki dasar yang kuat. Sebagai contoh, perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara, Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2023, telah membuka akses dan peluang investasi serta teknologi antara kedua negara.

Dalam era persaingan teknologi, ketahanan siber, perubahan demografis dan transisi energi, dialog semacam ini menjadi semakin strategis. Korea Selatan dibawah Presiden Lee tengah mendorong agenda AI, demografi, dan inovasi di rangkaian APEC 2025.

Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Lee di APEC 2025 mencerminkan tekad untuk memperdalam kemitraan ditengah tantangan global. Dengan sinergi yang lebih kuat di bidang ekonomi, teknologi, dan pertahanan, kedua negara berharap dapat menghadirkan manfaat konkret bagi rakyatnya serta memperkuat posisi Asia-Pasifik dalam dinamika global masa depan.

Makna dan Tujuan APEC

APEC merupakan wadah kerja sama ekonomi lintas negara yang dibentuk pada tahun 1989 dengan tujuan utama meningkatkan perdagangan bebas, investasi, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik. Forum ini bukan organisasi dengan perjanjian hukum seperti WTO, melainkan platform dialog yang mengedepankan konsensus, saling pengertian, dan kemitraan sukarela antar negara.

Saat ini, 21 anggota APEC mewakili sekitar 60% dari PDB dunia, 50% dari perdagangan global, serta lebih dari separuh populasi dunia. Oleh karena itu, setiap kebijakan, komitmen, dan kesepakatan yang lahir dari forum ini selalu berdampak signifikan terhadap arah ekonomi global, termasuk bagi Indonesia.

Fokus APEC 2025: Tiga Pilar Utama

Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi kawasan untuk menegaskan kembali arah pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. APEC 2025 menitikberatkan pada tiga pilar utama:

  • Connect (Konektivitas)

APEC mendorong penguatan konektivitas fisik, digital, dan antar manusia. Hal ini mencakup pembangunan infrastruktur lintas negara, konektivitas logistik, serta peningkatan mobilitas tenaga kerja dan pelajar di kawasan Asia-Pasifik. Dalam konteks era pascapandemi, konektivitas digital menjadi prioritas agar ekonomi anggota tetap saling terhubung meski di tengah tantangan global.

  • Innovate (Inovasi)

Perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital, menjadi sorotan utama dalam APEC 2025. Forum ini membahas bagaimana negara-negara anggota dapat mengatur tata kelola AI secara etis, memastikan keamanan data lintas batas, serta mengoptimalkan inovasi teknologi untuk mendukung produktivitas ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.

  • Prosper (Kemakmuran)

Pilar ini menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya tinggi, tetapi juga adil dan berkelanjutan. APEC mendorong pembangunan hijau, transisi energi bersih seperti penggunaan hidrogen dan sel bahan bakar, serta pengurangan kesenjangan ekonomi antar wilayah. Tujuannya agar kemakmuran yang tercipta benar-benar dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Agenda dan Isu Strategis yang Dibahas

Selama rangkaian kegiatan APEC 2025, para pejabat senior, menteri, hingga kepala pemerintahan akan mengikuti berbagai pertemuan tematik yang membahas isu-isu penting dunia. Beberapa topik utama yang diangkat meliputi:

  • Ketahanan rantai pasok global (global supply chain resilience) untuk menghadapi gangguan logistik dan krisis energi.
  • Regulasi dan tata kelola AI agar inovasi digital tetap berjalan sejalan dengan prinsip etika dan privasi.
  • Transisi energi bersih, termasuk investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan target net-zero emission.
  • Digitalisasi ekonomi serta harmonisasi aturan perdagangan digital antarnegara.

Selain itu, APEC juga menyoroti tantangan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan melambat menjadi 2,6% pada 2025 akibat ketidakpastian geopolitik, proteksionisme perdagangan, dan perubahan iklim.

Peran dan Kepentingan Indonesia

Sebagai salah satu anggota aktif APEC, Indonesia memegang peran penting dalam pembahasan isu-isu strategis tersebut. Indonesia mendorong kerja sama di bidang transformasi digital, ekonomi hijau, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Partisipasi Indonesia di APEC 2025 juga menjadi kesempatan untuk memperkuat posisi dalam rantai pasok regional, memperluas pasar ekspor, serta menarik investasi berteknologi tinggi. Selain itu, Indonesia dapat memanfaatkan forum ini untuk mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor pendidikan dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

Baca Juga Berita Lainnya Mellaui Laman mediamuria.com

https://mediamuria.com/kinerja-apbd-kabupaten-kudus-hingga-september-2025-pendapatan-capai-7596-persen-belanja-modal-perlu-dipercepat/: Pertemuan Bilateral Antara Presiden Prabowo Subianto Dan Presiden Lee Jae‑Myung, Apa Yang Dibahas?https://mediamuria.com/kalah-lagi-dan-lagi-persiku-kudus-bermain-seperti-tanpa-pola/: Pertemuan Bilateral Antara Presiden Prabowo Subianto Dan Presiden Lee Jae‑Myung, Apa Yang Dibahas?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *