mediamuria.com, Jakarta – Suasana kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu malam (12/10), tampak lebih sibuk dari biasanya. Beberapa mobil dinas menteri dan pejabat tinggi negara terlihat bergantian memasuki halaman rumah tersebut. Pertemuan mendadak yang digelar oleh Kepala Negara itu ternyata membahas hal penting, yakni tentang: stabilitas ekonomi nasional, kebijakan devisa hasil ekspor, dan rencana stimulus fiskal baru menjelang akhir tahun 2025.
Dari pantauan sejumlah media, pertemuan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB dan berlangsung hingga lewat tengah malam. Hadir dalam kesempatan itu antara lain Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta beberapa menteri lainnya. Turut pula hadir Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, menunjukkan bahwa rapat ini bukan sekadar urusan ekonomi semata, tetapi juga terkait stabilitas nasional secara menyeluruh.
Bahas Stimulus Ekonomi dan Ketahanan Fiskal
Menurut sumber internal yang hadir dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya langkah cepat dalam menjaga daya beli masyarakat ditengah tekanan global. Beberapa indikator ekonomi, seperti pelemahan ekspor komoditas dan penurunan harga beberapa bahan baku industri, disebut menjadi perhatian serius pemerintah.
“Kita harus memastikan ekonomi rakyat tetap bergerak. Stimulus fiskal perlu diarahkan secara tepat sasaran, terutama untuk sektor pangan, energi, dan UMKM,” ujar Prabowo, seperti dikutip salah satu peserta rapat.
Rencana stimulus yang dibahas, menurut laporan DetikFinance, akan difokuskan pada subsidi logistik pangan, dukungan pembiayaan untuk industri kecil-menengah, serta peningkatan cadangan energi nasional. Pemerintah juga meninjau kemungkinan memperluas program bantuan langsung bersyarat sebagai upaya menjaga konsumsi rumah tangga ditengah ketidakpastian ekonomi global.
Evaluasi Devisa Hasil Ekspor (DHE)
Selain isu stimulus, pertemuan di Kertanegara juga menyoroti implementasi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang selama ini menjadi salah satu sumber cadangan devisa negara. Presiden menilai, hasil kebijakan tersebut belum optimal karena masih banyak perusahaan besar yang belum menempatkan hasil ekspornya didalam negeri.
“Kita tidak boleh terus bergantung pada dolar dari luar. Hasil ekspor harus kembali untuk memperkuat rupiah,” tegas Prabowo dalam arahannya, dikutip dari Liputan6.com.
Dalam rapat tersebut, Gubernur BI, Perry Warjiyo memaparkan kondisi terkini cadangan devisa Indonesia yang masih relatif stabil, namun membutuhkan dukungan kebijakan lanjutan agar lebih kuat menghadapi tekanan global.
“Kami mendukung arahan Presiden untuk memperkuat sistem moneter dengan pendekatan nasionalistik yang realistis,” ujarnya.
Kehadiran Gibran dan Sinyal Soliditas Pemerintahan
Yang menarik, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan itu. Ini menjadi kali kedua dalam sebulan Gibran menghadiri rapat tingkat tinggi dluar forum resmi kabinet. Kehadiran Gibran disebut sebagai bentuk dukungan penuh terhadap agenda ekonomi pemerintah dan simbol soliditas pasangan presiden-wakil presiden dalam menjalankan arah pembangunan nasional.
“Beliau hadir bukan hanya sebagai wakil presiden, tetapi juga sebagai penghubung antara pusat dan daerah, terutama dalam menyalurkan program bantuan ekonomi,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, usai pertemuan.
Pembahasan Stabilitas Politik dan Keamanan
Disela pembahasan ekonomi, Presiden juga meminta laporan dari Kapolri dan TNI terkait situasi keamanan nasional. Menurut Prabowo, stabilitas politik dan keamanan merupakan fondasi utama pertumbuhan ekonomi. Ia menegaskan agar aparat tetap menjaga suasana kondusif, terutama menjelang musim libur akhir tahun dan sejumlah agenda nasional.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya siap mengamankan jalannya program ekonomi pemerintah.
“Kami akan memastikan distribusi bantuan, proyek pembangunan, dan rantai pasok bahan pokok berjalan aman dan terkendali,” ujarnya.
Rapat Rutin, Tapi Sarat Makna
Meskipun terlihat seperti rapat mendadak, Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pertemuan di Kertanegara adalah bagian dari rapat rutin internal Presiden. Menurutnya, Presiden Prabowo memang memiliki kebiasaan melakukan pertemuan informal diluar jam kantor, terutama diakhir pekan, untuk membahas isu strategis secara lebih santai namun fokus.
“Ini bagian dari gaya kepemimpinan beliau. Beliau lebih suka berdiskusi langsung, tanpa protokol berlebihan, agar keputusan bisa diambil cepat,” ujarnya kepada awak media.
Beberapa pengamat menilai, langkah Prabowo mengumpulkan para menteri di kediaman pribadinya menunjukkan gaya kepemimpinan yang pragmatis dan responsif terhadap situasi terkini. Menurut ekonom dari Universitas Indonesia, Dr. Arya Wirawan, rapat tersebut mengirim sinyal positif ke pasar bahwa pemerintah aktif menjaga stabilitas ekonomi.
“Investor melihat ini sebagai tanda keseriusan pemerintah mengendalikan situasi,” katanya.
Arah Ekonomi 2026
Menjelang akhir pertemuan, Presiden disebut meminta para menteri menyusun rencana aksi hingga awal 2026. Fokusnya meliputi pengendalian harga pangan, penguatan nilai tukar rupiah, serta percepatan hilirisasi industri strategis.
“Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri. Kita harus berani mengambil langkah-langkah besar,” tegas Prabowo di akhir pertemuan.
Rapat kemudian ditutup sekitar pukul 23.45 WIB. Meski tanpa konferensi pers resmi, sejumlah menteri meninggalkan lokasi dengan wajah serius namun optimistis. Dari suasana malam itu, satu hal menjadi jelas, Pemerintahan Prabowo–Gibran sedang bergerak cepat memastikan arah ekonomi Indonesia tetap stabil dan berpihak pada rakyat.
Baca Juga Berita Lainnya Melalui Laman mediamuria.com
https://mediamuria.com/polemik-utang-proyek-kereta-cepat-whoosh-pemerintah-tegaskan-bukan-tanggungan-negara/: Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri Di Kertanegara, Ada Apa ? https://mediamuria.com/dominasi-jabar-di-hari-pertama-pon-bela-diri-2025-di-kudus-lewat-judo-dan-taekwondo/: Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri Di Kertanegara, Ada Apa ?