mediamuria.com – Timnas Indonesia menjalani lanjutan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dalam laga krusial tersebut Timnas Indonesia harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Timnas Irak. Gol tunggal dari Zidane Iqbal pada babak kedua menjadi penentu nasib Garuda, yang akhirnya harus relakan ambisi mereka untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Laga tersebut digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, dalam suasana yang penuh tekanan dan harapan tinggi dari suporter Indonesia.
Jalannya Pertandingan: Tekanan Awal Timnas Indonesia hingga Keunggulan Tipis untuk Timnas Irak
Indonesia memulai pertandingan dengan agresif, mencoba mengeksploitasi sisi sayap dan mengambil inisiatif menyerang. Salah satu peluang terbaik hadir lewat Mauro Zijlstra, yang hampir berhasil mengeksekusi peluang menjadi gol. Namun, kesigapan lini belakang Irak dan reaksi kiper lawan mampu mematahkan beberapa ancaman Garuda.
Kevin Diks juga sempat mengancam lewat umpan silang dan tendangan jarak jauh, tetapi upayanya belum berbuah hasil. Disisi lain, Irak cukup beberapa kali mencoba ancaman balik dan umpan-umpan tajam di area pertahanan Indonesia, meski belum berhasil jadi gol dibabak pertama.
Memasuki babak kedua, pertarungan makin panas. Indonesia melakukan pergantian pemain untuk menyegarkan pola serangan, sementara Irak juga memasukkan Zidane Iqbal sebagai pengubah strategi. Keputusan ini terbukti tepat: pada menit ke-76′, berawal dari kesalah Rizky Ridho yang bolanya berhasil direbut, Zidane Iqbal melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang tidak bisa dijangkau kiper Maarten Paes, membuat skor berubah menjadi 0-1.
Setelah tertinggal, Indonesia terus menekan, mencari peluang dari serangan sayap, umpan silang, serta tendangan bebas. Namun, kelengahan dilini pertahanan dan kurangnya penyelesaian akhir membuat semua peluang sia-sia. Irak kemudian cukup disiplin dalam menjaga keunggulan hingga peluit akhir berbunyi.
Di pengujung laga pun, suasana memanas. Dalam masa injury time, bek Irak Zaid Tahseen mendapat kartu merah kedua setelah pelanggaran keras, namun hal itu sudah terlambat bagi Indonesia untuk membalikkan keadaan.
Reaksi Pemain dan Pelatih
Setelah pertandingan, kapten Jay Idzes menyampaikan bahwa Timnas Indonesia sesungguhnya tampil dengan semangat tinggi dan menunjukkan peningkatan performa dibanding laga sebelumnya, tetapi “sayang bahwa kami sendiri yang membiarkan peluang hilang”. Ia mengkritik diri sendiri dan rekan-rekan karena kegagalan menyelesaikan peluang.
Sementara itu, keraguan mulai muncul terhadap strategi pelatih Patrick Kluivert. Media Indonesia menyebut bahwa penggunaan formasi 4-2-3-1, pergantian pemain yang tidak efektif, dan kurangnya kreativitas dilini depan menjadi unsur yang turut memengaruhi hasil.
Jika dianalisis terdapat lima faktor utama penyebab kekalahan tersebut:
- Strategi Kluivert yang kurang adaptif terhadap kondisi pertandingan.
- Lini depan Indonesia tak mampu mencetak gol meski beberapa peluang tercipta.
- Ada beberpa keputusan wasit yang kontroversial, termasuk insiden pelanggaran di kotak penalti yang tidak diganjar penalti, bahkan VAR seperti tak berfungsi dipertandingan ini
- Kesalahan dilini pertahanan, terutama pada momen hilangnya bola dari penguasaan Rizky Ridho, yang memberi ruang bagi Iqbal mencetak gol.
- Kurangnya kompak dalam skema serangan dan transisi cepat, Indonesia lebih banyak menunggu dan kurang agresif.
Banyak pihak menyebut bahwa kekalahan ini “karena kami sendiri”, karena Indonesia sejatinya memiliki peluang tapi gagal memanfaatkannya.
Dampak Kekalahan: Kandasnya Harapan Lolos ke Piala Dunia
Dengan hasil ini, Indonesia tersingkir dari perebutan tiket ke Piala Dunia 2026. Dari total laga yang dijalani di Grup B, Garuda menutup putaran keempat dengan nol poin dan menempati posisi juru kunci.
Pada klasemen Grup B setelah pertandingan, Irak dan Arab Saudi menjadi pesaing utama untuk lolos otomatis, sementara Indonesia tidak punya kemungkinan lagi untuk mengejar ketertinggalan. .
Bagi Timnas Indonesia, satu-satunya kesempatan tersisa kini adalah fokus ke turnamen lain seperti Piala Asia 2027, di mana Indonesia sudah terlebih dahulu lolos sebagai salah satu wakil Asia Tenggara.
Catatan dan Evaluasi Menuju Ke Depan
Kekalahan 0-1 dari Irak adalah pukulan emosional dan praktis bagi sepakbola Indonesia. Mimpi tampil di Piala Dunia 2026 kandas, namun bukan berarti masa depan timnas harus suram. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil:
- Urgensi peningkatan kualitas finishing dan eksekusi peluang, tidak cukup hanya dominasi penguasaan bola.
- Kebutuhan strategi yang adaptif, terutama dalam merespons tekanan, pergantian formasi, dan kondisi lapangan.
- Perlunya konsistensi dilini belakang agar tidak memberikan ruang mudah bagi lawan.
Pelatih Kluivert, manajemen PSSI, dan seluruh pemain perlu introspeksi mendalam. Ke depan, regenerasi pemain muda, pembenahan sistem pelatihan, dan perencanaan jangka panjang sangat penting agar Indonesia tidak lagi tercecer dibabak penyisihan seperti ini.
Dengan hasil ini membuat masyarakat pencinta sepakbola menyerukan untuk pemecatan pelatih Patrick Kluvert, di sosial media X, hastag #KluvertOut dan #ErickOut menjadi trending topik. Hal tersebut adalah luapan kekecewaan pecinta sepak bola Indonesia.
Baca Juga Berita Lainnya Melalui Laman mediamuria.com
https://mediamuria.com/kekalahan-1-2-dari-india-jadi-uji-coba-krusial-untuk-timnas-u-23-asuhan-indra-sjafri/: Takluk 0-1 Dari Irak, Mimpi Piala Dunia 2026 Timnas Indonesia Telah Pupus https://mediamuria.com/peringati-world-rabies-day-dinas-pertanian-dan-pangan-kudus-gelar-vaksin-rabies-dan-steril-kucing-jantan-gratis/: Takluk 0-1 Dari Irak, Mimpi Piala Dunia 2026 Timnas Indonesia Telah Pupus